Ilmu pengetahuan “Surveying” dan “Pengukuran” mencakup aspek-aspek matematik, astronomi, geografi, fisika, mekanika, metrologi, statistik, geofisika dan disiplin ilmu pengetahuan lainnya. Disiplin ilmu tersebut, termasuk membaca alat seperti bacaan vernier, mikrometer dan lingkaran; satuan standard ukuran; alat temperatur dan skala; trigonometris dan tabel-tabel lain; logaritma; alat ukur jarak dan sudut; alat hitung; alat barometri; penentuan nilai gravitasi; penentuan dan penggambaran elevasi serta berbagai peralatan lainnya dan metode penggunaannya.
Pada umumnya, surveying dilakukan di bidang datar (plane surveying), yakni surveying yang tidak memperhitungkan kelengkungan bumi. Pada proyek-proyek surveying, kelengkungan buminya cukup kecil sehingga pengaruhnya dapat diabaikan, dimana perhitungannya menggunakan rumus-rumus yang disederhanakan. Sedangkan pada proyek-proyek dengan jarak-jarak jauh dan kelengkungan bumi harus diperhitungkan, kegiatan ini dimasukkan ke dalam surveying geodetik yang merupakan aplikasi dari Surveying geodesi (Geodetic Surveying).
Metode surveying dapat dibedakan atas:
- Surveying bidang datar (Plane Surveying) Dengan asumsi bahwa daerah survey adalah bidang datar. Umumnya, mencakup daerah yang tidak luas dimana pengaruh kelengkungan bumi, diabaikan.
- Surveying Geodetik (Geodetic Surveying) Menggunakan perhitungan teori bentuk bumi. Umumnya menggunakan akurasi yang tinggi dan mencakup daerah yang luas dimana pengaruh kelengkungan bumi, diperhitungkan.
Selanjutnya, pengukuran Surveying (Surveying measurement) dapat didefinisikan sebagai seni, ilmu, teknologi pengumpulan dan menganalisa data ukuran yang berhubungan antar tanah satu dengan lainnya serta dihubungkan dengan permukaan dan ruang, termasuk mendesain, merencanakan spesifikasi ukuran dan standar untuk menyempurnakan ukuran dengan ketelitian dan akurasi yang diinginkan, melakukan kontrol kesalahan dan perhitungannya (adjustment), termasuk menggunakan peralatan yang sesuai untuk pengukuran seperti jarak, tinggi, sudut, arah, posisi, luas, volume dan pengukuran lain yang berhubungan dengan kuantitas.
Jenis-jenis survey yang memerlukan surveying antara lain adalah Survey kontrol, Survey topografi, Survey kadaster, Survey hidrografi, Survey route, Survey konstruksi, As-built survey dan Survey tambang. Pada kenyataannya, seluruh aspek dalam kehidupan sehari-hari mempergunakan surveying, misalnya pada Pemetaan bumi baik di atas maupun di bawah laut; Pembuatan peta navigasi (darat, udara, laut); Penentuan batas tanah; Membangun basisdata untuk manajemen sumberdaya alam; Membangun data teknik untuk konstruksi jembatan, jalan, bangunan, pengembangan lahan.
Berdasarkan implementasi dari surveying tersebut, maka seorang Surveyor dituntut agar dapat melakukan riset, menganalisis dan membuat keputusan; Kerja lapangan yaitu pengumpulan data; Hitungan yaitu pengolahan data; Pemetaan atau penyajian data; Stake-out yaitu memindahkan data rencana dari peta ke lapangan; dan Pemantauan atau monitoring.
Dalam perjalanannya, Surveying masa depan adalah melakukan pengumpulan data, menyimpan data, memperoleh kembali dan dipakai bersama dengan menggunakan peralatan komputer, peralatan dengan sistem optik dan satelit.
1 komentar:
sip...
Posting Komentar