Kwaci, Kecil Tapi Besar Manfaatnya Asyi Makannya...

Pernah makan kwaci? Tapi mungkin kita selama ini memandang makanan kecil itu hanya sebagai kudapan yang merepotkan saja. Sebab kenikmatan yang didapatkan tidak sebanding dengan perjuangan mengupas makanan dari biji tersebut.
Padahal sebenarnya kwaci punya khasiat yang jauh melebiji ukuran makanan tersebut. Kwaci matahari merupakan salah satu sumber vitamin E. Sebagaimana diketahui, vitamin E berguna bagi regenerasi kulit, serta bermanfaat untuk kehalusan kulit dan dapat membuat kulit senantiasa awet muda dan indah. Selain itu vitamin ini juga merupakan antioksidan yang juga berperan untuk menetralkan radikal bebas.
Selain itu kwaci juga kaya akan magnesium, selenium dan tembaga. Magnesium sangat diperlukan tubuh untuk kesehatan tulang dan energy. Dalam hal ini magnesium bermanfaat untuk memperkuat stuktur tulang, juga membantu mengurangi gejala penyakit asma, menurunkan tekanan darah, juga mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke. Masih ada lagi, kandungan minyak dalam biji matahari juga mengandung asam likoleat, asam ini bermanfaat menurunkan kolesterol. Sementara kandungan besinya dapat mencegah anemia.
Kwaci umumnya dibuat dari biji semangka atau biji matahari. Biji-biji tersebut mula-mula direndam dalam air kapur kemudian dikeringkan. Setelah itu garam, kayu manis, serai, pandan wangi bersama-sama dimasukkan ke dalam air dan dididihkan. Kemudian setelah kurang lebih setengah jam, biji-biji tersebut dimasukkan dan diaduk, hingga biji-biji tersebut cukup mudah untuk dipecah. Setelah ditiriskan dan dikeringkan jadilah kwaci.
Bunga matahari sendiri adalah tanaman semusim yang cukup popular sebagai tanaman hias selain sebagai penghasil minyak. Dinamakan bunga matahari karena memang bentuknya yang membulat menyerupai matahari dengan diameter dapat mencapai 30 cm. Selain itu, bunga matahari juga memiliki perilaku yang unik, yaitu bunganya selalu menghadap ke arah matahari.
Tanaman ini dibudidayakan pertama kali oleh orang-orang Indian di Amerika, juga di Amerika Latin. Setelah orang-orang Eropa menjelajahi Amerika maka bunga-bunga ini mulai melanglang buana ke Eropa dan penjuru dunia pada abad ke-16. Tanaman ini juga dibudidayakan secara issal di Jerman, Perancis, Rusia dan AS (sumber: blog.unsri.ac.id; tasurun.co.cc; Wikipedia.com; gambar: kaskus.com).

1 komentar:

Anonim mengatakan...

kwaci....... makanan paling populer di ranah marmud sekarang ramai dibicarakan karena khasiatnya yang bisa kulit lembut akan tetapi kan marmud berbulu... jadi sho ... selamat mencoba..oke

Posting Komentar

TV Online